Seperti yang telah kita ketahui saat ini bahwa banyak sekali sinetron-sinetron yang sedang melanda dikalangan publik, diantaranya adalah sinetron Putri yang ditukar, yang di bintangi oleh aktris belia Nikita Willy, juga actor ternama Rizky aditya, Gllen alinsky, Yasmin.B , Citra kirana, Lucky perdana dan Tsania marwa juga di bantu oleh actor dan aktris lainnya.
Jika kita perhatikan, sinetron tersebut sudah mencapai beratus episode, sejak pada bulan agustus tahun 2010 lalu sampai sekarang. Namun karena dukungan masyarakat dengan respon yang cukup baik terhadap sinetron tersebut maka sinetron Putri yang ditukar bisa sepanjang sampai saat ini ceritanya, namun jika kita bandingkan dengan sinetron yang pernah tayang yang berjudul Dia jantung hatiku, sinetron tersebut mungkin tidak sepopuler sinetron Putri yang ditukar karena jika saya perhatikan belum ada kejelasan bagaimana akhir ceritanya, waktu itu saya melihat ilkan yang memberitahukan bahwa nanti malam adalah akhir episode nya tetapi saya saksikan tidak ada akhiir ceritanya dan malam berikutnya digantikan dengan sinetron baru berjudul Lagu cinta nirmala, sebelumnya saya kurang tahu itu memang belum ada kejelasan ending cerita atau memang pada saat itu adalah ending cerita nya, selain itu saya perhatikan sinetron Dia jantung hatiku tidak jelas alur ceritanya, mempermasalahkan tentang tertukarnya anak, namun tidak ada kejelasan yang saya dapat dari sinetron tersebut, bukan hanya saya tetapi ibu saya dan teman saya pun merasa kurang puas dengan tayangan sinetron tersebut, jika saya bandingkan dengan sinetron Putri yang ditukar sekalipun alur cerita nya bolak-balik namun mempunyai keunikan tersendiri, tokoh yang bernama Surti bisa menjadi salah satu warna tersendiri dalam sinetron tersebut, bagaimana tidak dengan kekonyolannya serta perannya yang “kepedean” dia bisa mengangkat cerita menjadi lebih humoris sehingga menjadi suatu keunikan tersendiri dan bisa menghibur masyarakat dengan kekonyolannya. Siapa yang tidak kenal Surti jika selalu menyaksikan sinetron tersebut, dia selalu menjadi tokoh yang bisa membuat orang yang menyaksikan langsung tertawa.
Sebenarnya persinetronan yang ditayangkan di Indonesia saat ini semuanya hampir sama, tentang percintaan, sakit hati, pengkhianatan, harta, dendam, kekerasan, dan jika saya perhatikan banyak yang menayangkan sinetron atau FTV yang tidak masuk akal, seperti hal-hal yang sebenarnya tidak pernah terjadi di dunia, khayalan semata. Acara TV tentu tidak semua jelek dan bagus, ada yang mendidik dan ada pula yang tidak mendidik, justru yang kurang mendidik ini yang perlu bimbingan dari para orangtua, jika seorang anak sedang menyaksikan acara TV yang seharuskan mendapat bimbingan dari orangtua, arahkan mereka dan beritahu yang mana yang harus dicontoh dan yang mana yang tidak perlu dicontoh. Karena apa yang mereka lihat maka akan secara spontan terekam dalam ingatannya, dikhawatirkan mereka mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, tidak dikhawatirkan jika itu mendidik dan bagus untuk dicontoh tetapi bagaimana jika yang tidak mendidik, misalnya anak SD yang sudah mulai mengenal berpacaran, menyukai lawan jenisnya, atau mereka yang terpengaruh dengan acara yang menayangkan kekerasan.
Harapan saya sebagai salah seorang masyarakat yang sering menyaksikan persinetronan di Indonesia, kedepannya tidak usah diperlihatkan kekerasan seperti menampar, mencaci, menghina, apalagi sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak baik karena masyarakat yang menyaksikan bukan hanya kalangan dewasa dan remaja tetapi juga anak-anak yang masih dibawah umur. Tidak jarang saya mendapati seorang anak kecil yang masih dibawah umur mengeluarkan kata-kata yang tidak baik ketika ia sedang bermain bersama teman-temannya. Sungguh memprihatinkan, merekalah yang akan mennjadi pemuda-pemudi bangsa, meneruskan cita-cita bangsa namun pengaruh yang tidak baik sudah melekat dalam jiwa mereka. Sebenarnya masih bisa dididik lagi, diajarkan yang mana yang baik dan tidak oleh orangtuanya, namun sekarang ini tidak banyak orangtua yang kritis terhadap anaknya.
Sinetron adalah hiburan yang biasanya disksikan oleh para ibu-ibu rumahtangga, namun tidak sedikit laki-laki pun menyaksikan sinetron. Sinetron biasanya menjadi pelengkap diwaktu istirahat, biasanya ditayangkan dimalam hari. Semoga persinetronan di Indonesia kedepannya bisa menampilkan tayangan yang lebih berbobot, yang bisa mengajarkan moral yang lebih baik, yang bisa menjadikan pemuda-pemudi bangsa lebih bertanggung jawab, disiplin, cerdas dan berwibawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar